Agar tujuan pembelajaran tercapai pengajar dapat menerapkan beberapa model pembelajaran di kelas sehingga siswa dapat menerima materi dengan mudah dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Macam-macam model pembelajaran yaitu sebagai berikut:
masing-masing model pembelajaran untuk mengetahui penjelasan singkat) :
  1. CL (Cooperative Learning)
  2. CTL (Contextual Teacing and Learning)
  3. RME (Realistic Mathematics Education)
  4. DL (Direct Learning)
  5. PBL (Problem Based Learning)
  6. Problem Solving
  7. Problem Posing
  8. OE (Open Ended)- Problem Terbuka
  9. Probing-Prompting
  10. Pembelajaran Bersiklus (Cycle Learning)
  11. Reciprocal Learning
  12. SAVI (Somatic-Auditory-Visualization-Intellectualy)
  13. TGT (Teams Game Tournament)
  14. VAK (Visualization, Auditing, Kinstetic)
  15. AIR (Auditory, Intellectuality, Repetition)
  16. TAI (Team Assisted Individuality)
  17. STAD (Student Team Achievement Division)
  18. NHT (Numbered Head Together)
  19. Jigsaw
  20. TPS (Think Pair Share)
  21. GI (Group Investigation)
  22. MEA (Mean ands Analysis)
  23. CPS (Creative Problem Solving)
  24. TTW (Thing Talk Write)
  25. TS-TS (Two Stay-Two Stray)
  26. CORE (Connection, Organizing, Reflecting, Extending)
  27. SQ3R (Survey, Question, Recite, Review)
  28. SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review)
  29. MID (Meaningful Instructional Design)
  30. KUASAI
  31. CRI (Certainly of Response Index)
  32. DLPS (Double Loop Problem Solving)
  33. DMR (Diskursus Multy Reprecentacy)
  34. CIRC (Cooperative, Integrated, Reading and Compositon)
  35. IOC (Inside Outside Circle)
  36. Tari Bambu
  37. Artikulasi
  38. Debate
  39. Role Playing
  40. Talking Stick
  41. Snowball Throwing
  42. Student Fasilitator ang Explaining
  43. Course Review Horay
  44. Demonstration
  45. Explicit Instruction
  46. Scramble
  47. Pair Checks
  48. Make-A-Match
  49. Mind Mapping
  50. Examples non Examples
  51. Picture and Picture
  52. Cooperative Script
  53. LAPS-Heuristik
  54. Improve
  55. Generatif
  56. Circuit Learning
  57. Complete Sentence
  58. Concept Sentence
  59. Time Token
  60. Take and Give
  61. Superitem
  62. Hibrid
  63. Treffinger
  64. Kumon
  65. Quantum
Pustaka :
Ngalimun, 2012.  Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin. Scripta Cendekia.

Source : weblogask

 
1.       LEARNING TO KNOW

Penguasaan yang dalam dan luas akan bidang ilmu tertentu, termasuk di dalamnya Learning to How

2.       LEARNING TO DO

Belajar untuk mengaplikasi ilmu, bekerja sama dalam team, belajar memecahkan masalah dalam berbagai situasi.

3.       LEARNING TO BE

belajar untuk dapat mandiri, menjadi orang yang bertanggung jawab untuk mewujudkan tujuan bersama.

4.       LEARNING TO LIVE TOGETHER

Belajar memhami dan menghargai orang lain, sejarah mereka dan nilai-nilai agamanya.

 
1. Tunanetra
Definisi tunanetra adalah individu yang memiliki lemah penglihatan atau akurasi penglihatan kurang dari 6/60 setelah dikoreksi atau tidak lagi memiliki penglihatan.
Karakterisitiknya :
a. Dari segi fisik Nampak sekali kelainan pada organ penglihatan yang secara nyata dapat dibedakan dengan  anak pada umumnya.
b. Dalam segi motorik hilangnya indra penglihatan tidak berpengaruh secara langsung hanya anak penderita tunanetra ini kurang mampu melakukan orientasi lingkungan.
c. Anak tunanetra sering menunjukan perilaku stereotip 
d. Dalam bidang akademik anak tunanetra membutuhkan bantuan lebih dalam hal membaca dan menulis.
e. Anak tunanetra sering mempunyai kesulitan dalam melakukan perilaku social yang benar.
2. Tunarungu
Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen.
Karakteristik dari segi fisik :
a. Cara berjalannya kaku dan agak membungkuk
b. Pernapasannya pendek dan sering tidak teratur
c. Cara melihatnya beringas
Dari segi bahasa :
a. Miskin kosakata
b. Sulit mengartikan kata-kata yang mengandng ungkapan
c. Tata bahasanya kurang teratur
Dari segi intelektual :
a. Kemampuan intelektualnya normal
b. Perkembangan akademiknya lamban akibat keterbatasan bahasa
Dari segi social-emosional:
a. Sering merasa curiga
b. Sering bersikap agresif
3. Tunadaksa
Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan.
Berikut identifikasi anak yang mengalami kelainan anggota tubuh tubuh/gerak tubuh:
a. Anggota gerak tubuh kaku/lemah/lumpuh
b. Kesulitan dalam gerakan 
c. Terdapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap/tidak sempurna
d. Terdapat cacat pada alat gerak
e. Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam
f. Kesulitan pada saat berdiri/berjalan/duduk dan menunjukan sikap tubuh tidak normal
g. Hiperaktif
h. Nilai standardnya 5
4. Tunagrahita
Tunagrahita adalah individu yang memiliki intelegensi yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku yang muncul dalam masa perkembangan, klasifikasi tunagrahita didasarkan pada tingkat IQ.
Karakteristik anak menderita tunagrahita yaitu sebagai berikut :
a. Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil/besar
b. Perkembangan bahasa terlambat
c. Tidak ada/kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan (pandangan kosong)
d. Koordinasi gerakan kurang (gerakan sering tidak terkendali)
e. Sering keluar ludah (cairan) dari mulut.
5. Tunalaras
Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. Penderita tunalaras sering sekali menunjukan perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang ada.
Karakteristiknya :
a. Bersikap membangkang 
b. Mudah terangsang emosinya
c. Sering melakukan tindakan agresif
d. Sering bertindak melanggar norma social/norma susila/hukum
6. Kesulitan Belajar
Anak dengan kesulitan belajar adalah individu yang memiliki gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis. Anak ini memiliki IQ rata-rata atau diatas rata-rata.
Karakteristik anak kesulitan belajar membaca (disleksia) yaitu sebagai berikut :
a. Perkembangan kemampuan membaca terlambat
b. Kemampuan memahami isi bacaan rendah
c. Kalau membaca sering banyak kesalahan
Karakteristik anak kesulitan belajar menulis (disgrafia) yaitu sebagai berikut :
a. Kalau menyalin tulisan sering terlambat selesai
b. Sering salah menulis huruf b dengan p, p dengan q, v dengan u, 2 dengan 5, 6 dengan 9 dsb
c. Tulisannya banyak salah
d. Sulit menulis dengan lurus pada kertas tak bergaris
Karakteristik anak yang mengalami kesulitan berhitung (diskalkula) :
a. Sulit membedakan tanda-tanda: +, -, x, :, >, <, =
b. Sulit mengoperasikan hitungan
c. Sering salah membilang dengan urut
d. Sering salah membedakan angka 9 dengan 6, 17 dengan 71, 2 dengan 5, 3 dengan 8 dsb
7. Anak berbakat
Definisi anak berbakat adalah anak yang mempunyai IQ 140 atau lebih, kreativitas tinggi, mempunyai kemampuan memimpin dan kemampuan dalam seni drama, seni tari dan seni rupa.
Karakteristik anak berbakat :
a. Membaca pada usia lebih muda
b. Membaca lebih cepat dan lebih banyak
c. Memiliki perbendaharaan kata yang  luas
d. Mempunyai rasa ingin tau yang kuat
e. Mempunyai minat yang luas
f. Mempunyai inisiatif dan dapat bekerja sendiri
g. Menunjukan keaslian dalam ungkapan verbal
h. Member jawaban-jawaban yang baik
i. Dapat memberikan banyak gagasan
j. Luwes dalam berpikir
k. Terbuka terhadap rangsangan dari lingkungan
l. Berpikir kritis
m. Senang mencoba hal baru
n. Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah
o. Cepat menangkap hubungan sebabakibat
p. Berperilaku terarah pada tujuan
q. Mempunyai daya imajinasi yang kuat
r. Mempunyai banyak kegemaran
s. Mempunyai daya ingat yang kuat
t. Tidak cepat puas dengan prestasinya

    Archives

    April 2013

    Categories

    All
    Materi
    Tugas